Kamis, 26 Maret 2015

METABOLISME KOLESTROL



Metabolisme Kolesterol
Biosintesis Kolestrol
Kolestrol adalah sintesis yang terjadi di sel sitosol dan retikulum endoplasma yang berasal dari asetil CoA. Hati dan usus mendapatkan 10% dari total sintesis kolestrol di dalam tubuh. Hampir semua jaringan yang mengandung sel nukleat dapat mensintesis kolestrol. Berikut lima langkah utama yang ada didalam proses sintesis :
1.      Asetil CoA diubah menjadi HMG CoA 99.
2.      HMG CoA direduksi Mevalonate oleh reduktor.
3.      Mevalonate melalui tiga proses fosforilasi, dengan adanya 3 ATP dan lainnya.
4.      Defosforilasi, dekarboksilasi diubah menjadi isopentil pirofosfat.
5.      Zat tersebut diisomeris menjadi dimetil alipirofosfat oleh isomer.
6.      Isopentil pirofosfat dan dimetil pirofosfat berasal dari geranil PP (10C).
7.      Geranil PP dan satu molekul dari Isopentil PP- Farnesil PP (15C).
8.      Dua buah farnesil PP bergabung membentuk Squalene (30C).
9.  Melalui kristalisasi Squalene, Squalene kehilangan 3 atom karbon, membentuk ikatan rangkap kolestrol.

Regulasi Sintesis Kolestrol
Asetil CoA diubah menjadi Mevalonate yang merupakan langkah dari sintesis kolestrol. Hampir 800 mg kolestrol disintesis di dalam tubuh kita. HMG CoA direduksi oleh enzim yang berkaitan.
1.      Makanan yang berhubungan dengan kolestrol menghambat sintesis endogen.
2.      Puasa membuat penurunan kerja enzim utama.
3.      Insulin mengaktifkan protein fosfat dimana diubah menjadi enzim aktif. Glukagon menurunkan aktivitasnya melalui c AMP yang tergantung dari protein kinase.
4.      Disaat ATP menurun, enzim dimatikan oleh AMP yang diaktifkan oleh protein kinase.
5.      mRNA dari HMG CoA direduksi dibawah kontrol sterol. Konsentrasi tinggi dari sterol menghalangi sintesis mRNA, karena adanya sintesis enzim.
6.      Tingginya keburukan produk mengarah kearah buruknya reduksi HMG CoA.


Katabolisme  Kolesterol
Bakteri dalam usus dapat merubah kolesterol menjadi kolesterol coprostanol yang dikeluarkan dalam feces. kolesterol terurai menjadi asam kolat dan asam chenodeoxycholic keduanya merupakan asam empedu. Mereka menggabungkan dengan natrium, kalium untuk membentuk garam empedu. Kunci enzim α-hidroksilase dihambat oleh tingginya
konsentrasi asam empedu.

Fungsi Empedu Garam
·         Tegangan permukaan nya lebih rendah, emulsi lemak yang sebelumnya dibutuhkan kerja dari enzim lipase pankreas
·         mengaktifkan Lipase.
·         menggeser pH 9-6
·         membentuk misel dengan asam lemak, mono yang, di, trigliserida dan membantu dalam penyerapan
·         Mempromosikan penyerapan vitamin larut lemak
·         Garam empedu menjaga kolesterol dalam bentuk larut dalam kandung empedu.
·         Mengatur pemecahan kolesterol

Kolelitiasis (Batu Empedu)
Tidak adanya garam empedu dapat mengendapan kolesterol menjadi batu empedu. Solublity kolesterol tergantung pada rasio fosfolipid dan garam empedu untuk cholesterol. Karena infeksi asam empedu yang hancur menyebabkan penurunan kelarutan kolesterol. Penurunan garam empedu dapat disebabkan
oleh :
·         Kegagalan sirkulasi enterohepatik
·         Sirosis hati
·         Penyakit pada usus halus

Para pasien diobati dengan asam kenodeoksikolat untuk melarutkan kolesterol atau batu-batu tersebut diangkat dengan cara pembedahan

Hypercholesterolemia :
·         Tingkat kolesterol normal 150-250mg% dalam darah.
·         Konsentrasi tinggi menyebabkan hiper cholesterolemia.
·         Kelebihan kolesterol akan disimpan di bawah kulit, tendon sebagai Xanthomas.
·         Dalam beberapa kasus enzim pengaturan  HMG-CoA reduktase tidak sensitif terhadap umpan balik regulasi. Orang-orang seperti menderita hiperkolesterolemia familial

Kelompok 7 :
1.      Densa Anggiviani Prity (P07120114008)
2.      Diya Putri Yunita (P07120114010)
3.      Luluk Putri Hidayat (P07120114020)
4.      Rizki Nodyatama (P07120114035)
5.      Septi Setia Ningrum (P07120114036)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar